Selasa, 19 Maret 2013

Sekilas Opera Batak

OPERA BATAK

                Apa itu opera batak ? opera merupakan pertunjukan atau pementasan seni yang berupa pengolahan dari music,tarian dan dialog yang berkembang secara signifikan di Italia pada abad ke 16. Jadi kalau arti luas nya opera batak adalah pertunjukaan atau pementasan yang bersifat budaya ,baik dari seni tari, music dan juga dialog yang serba sinkron dengan batak,. Opera ini merupakan kata serapan yang diambil dari kata kata eropa, orang orang eropa yang melihat orang orang batak sedangkan berlakon menamakan itu sebagai opera sehingga nama ini semakin berkembang dan berkembang hingga dikenal sebagai opera batak.

Opera batak mulai berkembang di daerah sitamiang,samosir, dan di olah oleh keluarga penggembala kerbau dengan sebutan parhasapi, ada tiga yang menjadi momok parhasapi yaitu : Tilhang Gultom, Pimpin Butar-Butar, Adat raha Gultom. Tilhang juga mewariskan 360 lagu dan 12 tambo (lagu)  dengan ansamble music tradisional batak (toba) . Opera batak ini dimainkan biasanya pada malam hari untuk mengisi kekosongan waktu pada orang orang batak, karena sudah melepas keletihannya pada kegiatan keseharian yang sering identik dengan pertanian yaitu bersawah. Opera batak merupakan opera yang deket dengan masyarakat yang bisa dikatakan bersifat opera kehidupan sehari hari masyarakat atau lebih ke umum keseharian masyarakat. Opera batak berkembang dengan dukungan perkumpulan nasionalis yang bernama Dos Ni Roha. Opera batak terkadang bersifat keritualan untuk menjalankan operasi panggungnya dikarenakan mereka sering melakukan ritual ritual penangkal hujan agar acara yang akan diadakan tidak gagal. Opera batak biasa ditutup dengan melingkari seng-seng supaya penonton masuk dari depan untuk membeli tiket dan dari tiket inilah opera batak bisa terus berlangsung. Opera batak yang dimainkan tidak seperti opera yang ada diluar negeri, kalau diluar negeri atau eropa opera biasa dimainkan dengan seni yang berkaitan atau bersinkronisasi, dalam artian musik, tari dan dialog nya berkaitan pada ceritanya , nah sedangkan pada opera batak opera yang dimainkan tidak seperti di eropa seni yang dimainkan berkaitan dengan cerita, saya contohkan sedikit tetapi contoh yang bersifat bahasa sehari hari : missal lagu yang dinyanyikan pada opera itu mengarah kepeperangan, tetapi pada interaksi panggung tentang ceritanya bisa memainkan peranan tentang keluarganya. Sungguh sangat jauh dari kaitannya. Opera batak berkembang secara signifikan pada tahun 1920-an, hingga sekitar 1980 atau pada masa orde baru dan terhenti pada saat itu, terhenti bukan dalam artian mati total tetapi vakum sementara, hingga bangkit kembali pada tahun 2002. Mengapa bisa terhenti opera batak ini? Pada masa orde baru tepatnya tahun 80-an perkembangan zaman/ globalisasi mulai merambah hingga ke pelosok pelosok tanah air, media merupakan motorik utama yang menyebabkan tersingkirnya opera batak, pada masa itu masyarakat sudah lebih suka mendengar radio ketimbang menyaksikan opera batak, seiring berjalan nya waktu maka terhentilah opera batak pada masa itu,. Pada tahun 2002  terjadilah revitalisasi yang direalisasikan atau dijalankan oleh ATL asosiasi Tradisi Lisan, dan dari itu opera batak mulai kembali lagi kepermukaan.  Thomson HS pernah mengidekan untuk  mengaktifkan kembali opera batak tersebut, namun kelanjutannya saya kurang tau..

Opera batak yang direvitalisasi ini tidak mengubah cara atau tatanan yang dilakukan oleh paraopera terdahulunya . Namun pada saat perevitalisasikan sudah ada permodrenan tata cara pemanggungan nya dimana pada terdahulu konteks nya bersifat spontanitas namun setelah perevitalisasian sudah mempunyai alur. Opera batak biasa dimainkan dengan bahasa batak dahulunya batak toba, namun berkembang sesuai dengan dimana mereka memainkan atau menampilkan opera batak ini, misalnya didaerah mandailing maka mereka terkadang menggunakan bahasa mandailing. Opera batak dewasa ini mulai tidak terdengar, dikarenakan unsur atau infrastruktur manusia nya sendiri sudah mulai terdoktrinasi oleh modernisasi dalam artian candu akan kemodrenan,

                Menurut sebagian masyarakat modern dewasa ini opera batak hanyalah sebuah masa lalu, bahkan orang batak sendiri melupakan opera batak tersebut. Yang perlu diperhatikan dewasa ini bagaimana untuk menarik kembali minat masyarakat untuk mengetahui dan menjiwai apa itu opera batak, globalisasi seakan membuat minat kalangan masyarakat akan masa lalu kurang inisiatif. Bukanlah harus membangun gedung infrastruktur tetapi meng-infrastrukturkan jiwa masyarakat itu sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar